Lawu Ds - Perhutani (07/09/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds menerima kunjungan kerja Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Faturrohman, beserta jajarannya.
Dalam rombongan tersebut hadir juga Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Sandy Mukhlisin, Kepala Divisi Regional Jawa Timur, Wawan Tri Wibowo, serta Wakil Kepala Divisi Jatim, Suratno, Sekretaris Divre Jatim, Bima Andrayuwana, dan Kepala Departemen SDM, Umum, IT, dan Keuangan, Wahyudin.
Baca juga:
Babinsa Kel. Bulak Komsos Bersama Nelayan
|
Kunjungan ini dilaksanakan di wilayah hutan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wilis Selatan, tepatnya di Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sooko yang merupakan lokasi sadapan getah pinus di Kabupaten Ponorogo, pada Kamis (6/9/2024).
Rombongan disambut oleh Kepala Perhutani KPH Lawu Ds, Adi Nugroho, dan jajaran di lokasi sadapan getah pinus untuk melihat salah satu implementasi dari 10 proyek strategis Perum Perhutani.
Dalam kunjungan ini, diperkenalkan cara menyadap getah pinus, proses pengunduhan, dan hasil sadapan yang kemudian dibawa ke Tempat Penampungan Getah (TPG) Pinus.
Faturrohman menyampaikan apresiasi terhadap produktivitas getah pinus yang merupakan yang terbesar di Perhutani. Ia menekankan pentingnya komitmen dan semangat semua jajaran dalam mencapai target tanggung jawab masing-masing.
“Kunjungan kerja ini merupakan bagian dari program kerja Keasdepan Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan untuk melihat langsung proses kerja penyadapan getah pinus. Kami juga ingin bersilaturahmi dengan jajaran Divre Jatim, KPH Lawu Ds, serta mitra kerja penyadap getah pinus di hutan Ponorogo, ” ungkapnya.
Faturrohman juga menyebutkan bahwa Perhutani tidak hanya memproduksi kayu, tetapi juga mengolah getah pinus dan terpentin menjadi gondorukem untuk memenuhi permintaan non-kayu di industri. Ia berharap inovasi ini dapat meningkatkan pendapatan Perhutani.
“Hari ini, untuk pertama kalinya kami melihat proses menyadap getah pinus, dan ternyata tenaga yang terlibat cukup banyak. Perhutani juga memiliki karyawan yang kompeten terkait teknik-teknik penyadapan di lapangan, ” tambahnya.
Di tempat yang sama, Adi Nugroho menjelaskan bahwa dalam pengelolaan sumber daya hutan di lima kabupaten dengan luas lebih dari 52 ribu hektar, pihaknya selalu mengacu pada Standar Operating Procedure (SOP) yang berlaku.
Ia berharap arahan dan dukungan dari pihak terkait akan membantu kegiatan pengelolaan hutan untuk mencapai target Normal Progress Schedule (NPS) yang telah ditetapkan.
Sebelum acara berakhir, Faturrohman membagikan paket sembako kepada perwakilan 15 mitra kerja penyadap yang hadir sebagai ungkapan terima kasih atas bantuan mereka dalam mendukung pekerjaan Perhutani serta untuk mendorong pencapaian kerja di bidang penyadapan getah pinus di masa mendatang.
Salah seorang penyadap getah pinus di RPH Sooko, Tumari, mengucapkan terima kasih atas bantuan paket sembako dari Perhutani.
“Semoga Perhutani tetap eksis dan jaya sehingga dapat terus membagikan sembako untuk pekerja hutan di tahun-tahun mendatang, ” harapnya.@Red.